BETA Fresh

BETA Fresh
SOLUSI JITU ATASI BAU

BETA Fresh

BETA Fresh
UKURAN 1 liter

Rabu, 21 April 2010

Limbah Bau Busuk dari KIM Cemari Lingkungan, Warga Menderita Gatal-gatal

Limbah Bau Busuk dari KIM Cemari Lingkungan, Warga Menderita Gatal-gatal


Posted in Medan Kita by Redaksi on Agustus 9th, 2007

Medan (SIB)
Warga Kelurahan Tangkahan dan Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, mengeluhkan limbah pabrik berbau busuk yang berasal dari Kawasan Industri Medan (KIM). Akibat limbah yang mengalir di parit besar tersebut, sumur-sumur milik warga ikut tercemar dan menimbulkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Kondisi lingkungan yang buruk itu, sudah terjadi sejak tahun 1987 hingga saat ini.
Keluhan itu disampaikan warga kepada anggota DPRD Medan yang berasal dari daerah pemilihan (Dapem) Medan V meliputi Kecamatan Medan Labuhan, Marelan, Medan Deli dan Belawan, ketika melakukan reses, Rabu (8/8). Anggota dewan yang turun masing-masing, Muslim Maksum, Hendra DS, Syahrizal Pangemanan, Jusmar Effendi, Zakaria Rasyidi, OK Chaidir, Tekgap Sembiring, Suprapto, Landen Marbun dan Subandi.
Menurut Ahmad Taqwin, seorang tokoh masyarakat, sebelum berdirinya KIM pada 1987, air yang mengalir di tangkahan tersebut sangat bersih. Ikan dan udang pun banyak terdapat di Tangkahan. Namun, air yang dulunya bening itu kini berubah menjadi hitam dan berbau busuk.
“Dulu, KIM sempat menyahuti keluhan warga dengan melakukan pengobatan gratis untuk mengatasi penyakit gatal-gatal, disusul membangun sumur-sumur bor. Namun, belakangan program itu terhenti,” tukasnya.
Ia berharap, kerusakan lingkungan yang terjadi akibat limbah KIM tersebut dapat segera diatasi. “Kami juga berharap Dinas Lingkungan Hidup tanggap dengan persoalan ini,” katanya.
Sementara saat melakukan kunjungan reses ke Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli, anggota dewan melihat kondisi Jalan Rumah Potong Hewan yang telah rusak parah sepanjang 500 meter. Menurut warga setempat, kerusakan jalan itu sudah terjadi selama dua tahun.
Begitu juga saat berada di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan. Rata-rata infrastruktur jalan di kecamatan ini terlihat rusak berat, seperti Jalan Cipanas yang selalu tergenang air hingga mengakibatkan tanah di sekitar jalan itu turun.
Melihat infrastruktur jalan di kawasan Medan Utara yang hancur-hancuran itu, Landen Marbun meminta Pemko Medan segera mengerjakan perbaikan jalan yang telah dianggarkan di tahun 2007 ini.
“Jangan proses hukum yang sedang dijalani beberapa pejabat Pemko, rakyat menjadi korban. Apa yang menjadi hal rakyat harus segera direalisasikan. Dananya kan sudah ada tinggal melaksanakan saja,” katanya.
Sementara Muslim Maksum meminta Dinas Lingkungan Hidup Medan menindak tegas pabrik-pabrik di kawasan KIM yang membuang limbah ke lingkungan warga, seperti menarik surat izin usaha yang tidak sesuai AMDAL. (M-28/v).

sOLISINYA HANYA SATU : SEMPROT dengan BETAFresh ,3-5 detik kemudian baunya BABLAS.........

This entry was posted on Kamis, Agustus 9th, 2007 at 08:51 and is filed under Medan Kita. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
STMIK & AMIK LOGIKA

LIMBAH SAWIT BAU KENTUT

LIMBAH SAWIT BAU KENTUT



Selasa, 26 Januari 2010
1% bau limbah sawit = 99% bau.....!!!


Frends, ada sebuah pengalaman unik sekaligus memalukan nih dari saya, ketika awal2 mutasi diSampit (kira2 sekitar bulan september 2009), aku ada job luar di -tempat biasa- a.k.a kebun sawit, bersama sang senior dengan menunggangi mobil kantor jenis taft rocky, kami cuma berdua aja yang kebetulan mau servis salah satu unit alat berat disana.

Kisahnya sih cuma tentang sebuah "tragedi kecil" pas pulang menuju mess kebun sawit, sore hari setelah pekerjaan servis kami selesai. Dalam perjalanan menuju mess itu kami melewati sebuah mill/pabrik olah sawit (yang memang rata2 pabriknya ada di tengah2 kebun sawit itu sendiri.

Dalam perjalanan tersebut (tepat pada saat melewati bagian belakang pabrik), bau limbah pun mulai menyengat sampai dalam mobil, maklum waktu itu kaca mobil memang terbuka (kebiasaan kami), secara otomatis lah bau kurang bersahabat itu merasuk kedalam ruas2 hidung kami (ciyee...bahasanya Jar), sekedar info bahwa bila anda tau, bau limbah sawit tuh hampir sama dengan bau gas alam manusia alias (maaf) "kentut!!".

Spontan saya tanya pada sang senior, sebut saja namanya "Senior A"

Saya: Mas, kentut ya?(tanpa basa basi aku "tembak" aja langsung)
Senior A: Ah, kamu kalee, ini bau limbah sawit!, coba kamu tutup aja kaca jendelanya, kita pake AC (sambil pasang wajah serius).

Dengan mantapnya, namanya juga junior, seraya cepet2 nutup jendela mobil tsb. Tapi apa yang terjadi?, baunya makin menyengat, sejenak saya pikir mungkin memang pabriknya besar jadi baunya pun bisa makin kuat. Langsung saya tanya lagi sama sang senior:

Saya: Mas, kok makin kuat baunya?
Senior A: ya gitu deh, dah biasa kalo tiap lewat pabrik sawit baunya gini, tahan aja bentar lagi jg nyampe mess.

Gimana mau nahan, pikirku. Dengan berat hati bau itu terus "meng-akrabi" hidungku, dan dengan lugunya sekalian aja aku (maaf) nikmati sambil biar tau persis bahwa limbah sawit tu baunya seperti ini.(iiih...hehehe!)

Sesaat sampai mess tiba seniorku nyeletuk.

Senior A: Gimana tadi baunya?, dah akrab kan kamu? (mimik wajahnya tiba2 aneh, seperti nahan ketawa)..

Aku pun masih bingung serta ngerasa ada yang gk beres, aku jawab,

Saya: wah, gk betah tadi aku mas, sampai mual, tapi mau gimana lagi..
Senior A: gitu aja kok gk betah, itu yang didalam mobil masih 1% bau limbahnya Jar..
Saya: 1%?, lha terus yang 99% bau apaan mas?
Senior A: hihihihi....Aku kentut!!, so, asal kamu tau ya, 1% bau limbah sawit = 99% bau kentut!!!..whahahaha...
Saya: Anjriiiit....!!!!!(berarti tadi aku nikmati kentut senior kurang waras itu!!
)

Tapi pengalaman itu jadi mengingatkanku tiap lewat pabrik sawit, senior itu selalu senyum2 tiap lewat situ sambil mandang aku yang sibuk nutup hidung karena trauma pernah nikmati kentut secara terang2an.. SOLUSINYA HANYA DENGAN SEMPROTAN BETAFresh (Larutan t6emuan baru maka hanya dalam 3-5 detik baunya hilang alias BABLASSS

Creator,
Tragedi menjijikkan, 2009.

Bau limbah menyengat hidung

Bau limbah menyengat hidung
Jumat, 19 Maret 2010 04:04 Administrator
E-mail Cetak PDF
Warga kota Amurang mengeluh

Amurang—Warga yang bedomisili disekitar pantai Alar Amurang, mulai resah.
Pasalnya, limbah yang dibuang ke pantai oleh salah satu perusahaan ikan yang terletak didekat Kan-tor Perpajakan Minsel ke-rap menimbulkan bau bu-suk yang menyengat. War-gapun, mulai mengaku terganggu dan takut terena berbagai penyakit. “Kegia-tan pembuangan limbah ke pantai sudah berlangsung cukup lama. Tapi pemkab, khususnya intansi terkait terkesan, menutup mata. Padahal lokasinya sangat berdekatan dengan Kantor Bupati,” keluh sejumlah warga kepada sejumlah wartawan, Rabu (17/3) kemarin.
Selain mengancam kese-hatan, pembuangan limbah ke pantai itu dinilai akan mengganggu lingkungan khususnya ekosistem dipantai.
“Limbah itu menimbulkan bau anyer yang menusuk hidung. Bahkan warna air laut sering berubah akibat limbah tersebut. Itu jelas-jelas telah mengganggu lingkungan dan kesehatan warga. Sebab anak-anak sering mandi di pantai,” tambah warga sembari mendesak Pemkab untuk menindak-lanjuti persoalan itu.
Dari pantauan harian ini, limbah dari perusahaan itu memang langsung diarah-kan ke pantai. Sebab ada satu saluran yang sengaja dibuat secara khusus untuk membuang limbah ke jalur pantai. Dan limbah itu, benar-benar menimbulkan bau anyer yang menyegat hidung.
Pemkab Minsel melalui Jubir, Drs Ferry Lengkong ketika dikonfirmasi sejum-lah wartawan, kemarin menyatakan bila pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait serta akan langsung melakukan peninjauan lapangan.
“Ini akan segera kita tindak-lanjuti. Karena lokasi itu berdekatan dengan pemukiman warga,” tandas-nya.(eler/gw)

.Bau Busuk Limbah Pabrik Tulang Diprotes Warga

Bau Busuk Limbah Pabrik Tulang Diprotes Warga

Jakarta -- Sebuah pabrik pengolahan bubur tulang, PT Dwi Tunggal Perkasa, di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dikeluhkan warga karena diduga mencemari sungai dan udara. Warga permukiman di sekitar pabrik mengeluhkan bau busuk yang ditimbulkan oleh penjemuran tulang dan air limbah yang mengalir di saluran sekitar pabrik.

Sakrun, 66 tahun, Ketua RT 02/03, membenarkan adanya keluhan warga tersebut. Menurut sakrun, warga sudah cukup lama mengeluhkan adanya polusi bau dan air yang diakibatkan limbah dari pabrik itu.

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KULIT DENGAN DAF-SBR

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KULIT
DENGAN DAF-SBR


Putut Invan Pudjiono, Sudaryati Cahyaningsih dan Efendi
Pusat Penelitian Kimia - LIPI
Jl. Cisitu- Sangkuriang, Bandung 40135
ABSTRAK

Telah dicoba menerapkan teknologi gabungan Dissolved Air Flotation
(DAF) - Sequencing Batch Reactor (SBR) untuk mengatasi masalah pencemaran
oleh air limbah industri penyamakan kulit. Penerapan teknologi tersebut
menggunakan peralatan yang diadakan melalui import dan diinstal di industri kulit
(PT Kasin, Malang). Sampai saat ini sedang dilakukan usaha adaptasi teknologi
agar dapat diciptakan set peralatan atau teknologi yang sesuai bagi kondisi industri
kulit di Indonesia. Faktor-faktor kunci yang dipertimbangkan dalam pelaksanaan
usaha tersebut adalah kebutuhan investasi, biaya operasi, biaya pemeliharaan dan
kemudahan dalam pengoperasiannya. Hasil yang telah diperoleh pada tahun
pertama pelaksanaan kegiatan adaptasi teknologi tersebut adalah hasil uji kinerja
sistem. Pengoperasian SBR telah dimodifikasi karena timbulnya bau selama masa
aklimatisasi sehingga tidak dapat diterima masyarakat sekitar pabrik dan SBR
tidak dapat dilaksanakan dengan prosedur operasi bakunya. Hasil sementara yang
diperoleh adalah berhasil diturunkannya nilai BOD dari 1370 menjadi 22, COD
dari 2100 menjadi 50, nitrogen total dari 470 menjadi 3 dan minyak-lemak dari 17
menjadi 0.7 mg/l. Keberhasilan pengolahan ini masih dihadapkan pada optimasi
faktor-faktor kunci biaya dan pengoperasian yang telah disebut di atas.
ABSTRACT
Indonesian Institute of Sciences, under the Bra nías River Pollution Water
Quality and Management Project scheme, has installed a wastewater treatment
plant (WWTP) based on the combination of Dissolved Air Flotation (DAF) and
Sequencing Batch Reactor (SBR) techniques. The combination was selected owing
to the effectiveness to remove nitrogen and phosphor pollutants and low infestation
432
Page 2
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
and operation cost. The installation was placed in PT Kasin, one of the tannery
industries located in Malang, East Java and dedicated as a model to be adapted and
spread to the other industries in the area. The results show that the WWTP reduced
BOD from 1370 to 22, COD from 2100 to 50, total nitrogen from 470 to 3 and fat
and oil from 17 to 0.7 mg/1. Hence, the effluent composition complies with the
effluent regulation set by Indonesian government. Some modifications on the
operation during the start up of the SBR were carried out due to the unpleasant
odour released in which the aerobic stage was extended.
PENDAHULUAN
Masalah pencemaran sungai di Indonesia sampai saat ini masih
berkembang. Salah satu upaya yang strategis adalah mengurangi beban
pencemaran yang disebabkan oleh air limbah. Salah satu kelompok sumber
pencemar yang potensial bagi sungai-sungai di Jawa, dengan kasus sungai Brantas
sebagai model, adalah air limbah domestik termasuk didalamnya kelompok Usaha
Kecil dan Menengah (UKM), salah satu sektor andalan sebagai pemacu
pertumbuhan perekonomian nasional.
Industri penyamakan kulit di Indonesia merupakan salah satu UKM yang
menghasilkan air limbah yang sangat memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke
lingkungan. Karakteristik air limbah industri penyamakan kulit dan sasaran
pengolahannya ditunjukkan pada Tabel 1. Komposisi yang ditunjukkan pada Tabel
1 tersebut adalah hasil analisis terhadap sampel yang diambil dari PT Kasin,
Malang dan merupakan komposisi rata-ratanya. Pada kenyataannya, komposisi air
limbahnya berubah pada setiap harinya karena pola proses yang bertahap, seperti
pada industri penyamakan kulit pada umumnya, dengan pelaksanaan satu atau dua
tahap per harinya. Air limbah umumnya dihasilkan hanya pada siang hari. Seluruh
proses pengolahan umumnya dapat diselesaikan dalam 1 minggu, sehingga
komposisi air limbah dalam satu minggu dapat dianggap mewakili komposisi rata-
ratanya.
433
Page 3
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
Tabel 1. Karakteristik air limbah industri penyamakan kulit dan sasaran
pengolahannya
PARAMETER
SATUAN
AIR
LIMBAH
SASARAN
BAKU
MUTU
METODA
PH
-
2-12
6-9
6-9
Elektrometrik
Amoniak
mg/L
260
10
10
Kolorimetrik
BOD5,20 °C
mg/L
4500
100
150
Winkler
COD (K2Cr207)
mg/L
11000
300
300
Refluks terbuka
Fosfat
mg/L
0.55
0.3
-
Kolorimetri
Nilrogen total
mg/L
470
5
-.
Kjeldahl
TSS
mg/L
5100
250
150
Gravimetri
Total fosfor
mg/L
0.18
0.1
Kolorimetri
Minyak & lemak
mg/L
17
5
5
Gravimetri
Debit air limbah yang diolah: 60 m3/hari (produksi siang hari).
Sampai saat ini, kebutuhan teknologi yang tepat masih perlu diupayakan
untuk menunjang pertumbuhan industri penyamakan kulit di Indonesia. Kebutuhan
tersebut semakin terasa jika dikaitkan dengan situasi dilematis antara terbukanya
peluang untuk meningkatkan industri penyamakan kulit dan kenyataan tentang
terus menurunnya kualitas air sungai. Teknologi pengolahan air limbah yang
digunakan harus memiliki fleksibilitas untuk mengantisipasi pemuatan yang hanya
berlangsung siang hari dan komposisi air limbah yang berubah-rubah. Biaya
operasi dan pemeliharan serta kebutuhan investasi yang sesuai bagi UKM.
434
Page 4
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
Tabel 2. Tahapan Kegiatan Adaptasi IP AL DAF-SBR
TAHAPAN
SASARAN
KEGIATAN UTAMA
Identifikasi kebutuhan
Data teknis lengkap untuk
keperluan perancangan
Identifikasi masalah dan
karakterisasi air limbah;
estimasi potensi industri.
Perancangan sistem
Sistem IP AL dengan biaya
operasi dan pemeliharaan
rendah
Pengkajian teknologi;
penetapan teknologi
pengolahan; perancangan
sistem
Perancangan teknis
Rancangan teknis
Penyusunan tataletak alat dan
perpipaan; perhitungan
teknis; perkiraan harga dan
biaya operasi; pembuatan
gambar rancangan.
Pengadaan alat
Tersedianya peralatan
Pengadaan peralatan siap
operasi
Pelaksanaan pekerjaan
sipil; instalasi alat
Terinstalasinya IP AL
Pekerjaan sipil dan instalasi
alat
Uji penggunaan
Teroperasikannya IP AL
sesuai rancangan
Start up dan analisis kualitas
air limbah
Optimasi proses dan
biaya
Kondisi proses dan
pengoperasian optimal
Pengukuran parameter
rancangan; penetapan biaya
operasi dan pemeliharaan
Perancangan IP AL
hasil adaptasi
Rancangan IP AL industri
penyamakan kulit dengan
kebutuhan investasi serta
biaya operasi dan
pemeliharaan yang sesuai
Modifikasi rancangan dan
bahan; penyederhanaan
sistem dan peralatan
pengendali; optimasi proses
menggunakan peralatan
dengan skala 200L.
Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) telah mendirikan Istalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dengan proses utama Dissolved Air Flotation (DAF) - Sequencing
Batch Reactor (SBR) di PT KASIN, Kota Madya Malang. IP AL dirancang dengan
kapasitas dan fungsi yang disesuaikan dengan debit dan karakteristik air limbah PT
435
Page 5
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
KASIN dan diharapkan dapat berfungsi sebagai model untuk mengatasi masalah
pencemaran lingkungan oleh industri penyamakan kulit secara umum melalui
kegiatan adaptasi teknologi. Kualitas IPAL yang dikonstruksi ditetapkan harus
sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan kegiatan peneUtian karena kegiatan
penelitian yang dijalankan secara langsung menggunakan peralatan dengan skala
industri merupakan tahap penting dalam rangkaian usaha adaptasi teknologi yang
diinginkan.
Pelaksanaan adaptasi ditempuh melalui tahapan-tahapan dengan sasaran
utama untuk setiap tahapnya seperti pada Tabel 2. Kegiatan adaptasi diharapkan
dapat dilaksanakan beberapa modifikasi agar dapat disusun rekomendasi sistem
dan konstruksi IPAL yang dapat diterapkan untuk pengolahan air limbah industri
kulit. Ketersediaan teknologi yang sesuai ini akan membuka peluang untuk
kesinambungan program pengembangan industri penyamakan kulit di Indonesia.
PERALATAN DAN PERCOBAAN
IPAL dirancang dengan tahap pengolahan utama DAF dan SBR
berdasarkan kesesuaian karakteristiknya dengan karakteristik air limbah rata-rata
industri penyamakan kulit. Karakteristik utama untuk DAF dan SBR ditunjukkan
masing-masing pada Lampiran I dan Lampiran 2.
Peralatan yang digunakan sebagai model untuk keperluan adaptasi teknologi
dan telah di instal di PT KASIN, Malang, ditunjukkan secara skematis pada
Gambar 1. Bak Pompa 1 digunakan untuk memudahkan pengumpanan IPAL dan
pengaturan pH. Bak ini dilengkapi dengan pengaduk, pengukur dan pengendali
pH, tempat pengambilan sampel, pompa transfer dan pengukur debit. Kapasitasnya
disesuaikan agar waktu tinggal air limbah didalamnya tidak terlalu panjang namun
sesuai untuk memberikan hasil pencampuran yang baik. Penyaring putar
digunakan untuk meisahkan padatan teruspensi yang berukuran besar (0.5 mm
keatas). Penyaring ini beroperasi secara sinambung dan dilengkapi sistem
pembersih media filter sehingga penyaringan selalu berlangsung dengan media
yang bersih dan tidak terjadi penyumbatan.
436
Page 6
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
Gambar 1. Skema BP AL industri penyamakan kulit sistem DAF-SBR
Padatan kecil yang sulit mengendap kemudian dialirkan kedalam DAF
melalui sistem pencampur flokulan yang berbentuk susunan seri pipa dengan arah
aliran berbalik. Flokulan diinjeksikan kedalam air limbah sebelum masuk kedalam
pipa pencampur pada dosis yang ditetapkan menggunakan pompa penakar ('dosing
pump'). Padatan kecil dengan kepadatan ('density') mendekati kepadatan air akan
terpisahkan dalam DAF. Keluaran dari DAF ditampung dalam Bak Pompa 2.
Dalam bak ini dilakukan penyesuaian kondisi air limbah agar proses pengolahan
pada SBR dapat berlangsung seperti yang direncanakan.
Peralatan pengukur dan pengendali pH dipasang pada Bak Pompa 1 dan
Bak Pompa 2. Pengendali pada Bak Pompa 2 ini digunakan untuk menjaga agar air
limbah yang masuk ke SBR berada pada kondisi tetap.
Sampel untuk keperluan analisis air limbah diambil dari Pompa 1, saluran
antara penyaring putar dan pipa pencampur. Bak Pompa 2 dan saluran
pembuangan SBR. Pengambilan sampel ini dilaksanakan menggunakan alat
pengambilan sampel otomatis yang dapat diatur waktu pengambilan dan volume
sampel yang diperlukan serta dilengkapi sistem pendingin sampel.
437
Page 7
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
Pengoperasian SBR dilaksanakan secara otomatis menggunakan pengendali
^Programable Logic Controller' (PLC). Dengan pengendali ini dapat dilakukan
pengendalian atau pengaturan terutama terhadap siklus pengoperasian SBR dan
memungkinkan dilakukannya perobahan-perobahan parameter operasi. Pada tahun
pertama ini pengoperasiannya dilakukan dengan waktu setiap tahap dalam siklus
sebagai seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Tahap Dan Sasaran Pada Setiap Siklus Operasi SBR
TAHAP
1
TAHAP OPERASI
Pengisian tanpa aerasi
OAnaerated fiil')
Pengisian dengan aerasi
('Aerated fiil')
Reaksi ('React')
Pengendapan ('Settle')
Pengeluaran air ('Draw')
'Idle' dengan oksigen terlarut 2 mg/L
Waktu
1 jam
2 jam
3 jam
1 jam
1 jam
16 jam
HASIL DAN DISKUSI
Pengoperasian SBR dimodifikasi karena dijumpainya beberapa masalah,
terutama yang berkaitan dengan timbulnya bau terutama pada tahap anaerob.
Untuk mengatasinya, selama tahap awal operasi ini, konsentrasi oksigen terlarut
dalam SBR dijaga sekitar 2 mg/L. Dengan cara demikian, timbulnya bau dapat
ditekan. Namun, langkah ini sangat mempengaruhi kinerja SBR sehingga secara
bertahap harus diusahakan untuk mengembalikan operasi normalnya. Pada SBR
yang telah tercapai kondisi tunaknya, jarang dijumpai masalah bau.
Hasil analisis rata-rata dari pengoperasian IPAL selama 1 tahun dengan
contoh air limbah yang diambil dari titik pengambilan yang telah ditetapkan
ditunjukkan pada Tabel 4, Secara garis besar, nilai BOD dari 1370 menjadi 21.9,
COD dari 2100 menjadi 47, nitrogen total dari 471 menjadi 3 dan minyak-Iemak
438
Page 8
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
dari 17 menjadi 0.67 mg/l. Hasil ini menunjukkan bahwa IP AL yang dibuat sudah
efektif untuk menurunkan kandungan nutrisi pada air limbah, kecuali untuk
senyawa fosfor. Padahal, SBR sudah banyak dilaporkan, dengan pengoperasian
normal, sangat efektif untuk pengolahan nitrogen dan fosfor dari air limbah
(Wiloso EI and PI Pudjiono, 1996; Manjunath NT, dkk, 2000). Keberhasilan
pengolahan ini masih dihadapkan pada optimasi faktor-faktor kunci biaya dan
pengoperasian yang telah disebut diatas. Besarnya kandungan fosfor dalam efluen
kemungkinan akibat belum dapat dioperasikannya SBR sebagaimana
pengoperasian normal yang merupakan komnbinasi proses anerob-aerob.
Tabel 4. Hasil Analisis Air Limbah
PARAMETER
SATUAN
1
2
3
METODA
PH
-
6.79
4.85
7.23
Elektrometrik
Amoniak
mg/L
283.8
247.4
0.04
Kolorimetrik
BOD5, 20 oC
mg/L
1052.9
813.4
21.9
Winkler
COD (K2Cr207)
mg/L
1756.2
1426.9
47
Refluks terbuka
Nitrat
mg/L
<0.11
<0.11
<0.11
Kolorimetri
Nitrit
mg/L
<0.03
<0.03
<0.03
Kolorimetri
Nitrogen total
mg/L
471.6
182.3
3
Distilasi Kjeldahl
TDS
mg/L
2604
2248
1658
Gravimetri
TSS
mg/L
2216.7
2863.3
30
Gravimetri
Total fosfor
mg/L
0.18
0.2
4.2
Kolorimetri
Minyak & lemak
mg/L
14.7
15.3
0.67
Gravimetri
1 = sebelum pipa pencampur; 2 = Bak Pompa 2; 3 = efluen SBR
439
Page 9
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
DAFTAR PUSTAKA
1. Edi Iswanto Wiloso and Putut Irwan Pudjiono, Treatment of Piggery Waste
Water Treatment to Remove Nitrogen Using Sequencing Batch Reactor',
Seminar Nasional V: Kimia Dalam Industri dan Lingkungan, Jaringan
Kerjasama Kimia Analitik Indonesia, Yogyakarta 9-10 Desember 1996,
ISSN 0854-4778.
2. Manjunath NT, Indu Mehrotra and RP Mathur, 'Treatment of Waster from
Sloughterhouse by DAF-UASB System', Wat. Res, vol 34, 6, 2000, pp 1930-
1936.
3. — , 'Sequencing Batch Reactor for Nitrification and Nutrient Removal',
American Environmental Protection Agency, 476N, 1992.
440
Page 10
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
LAMPIRAN 1 : KARAKTERISTIK DISSOLVED AIR
FLOTATION (DAF)
Partikel ringan dipisahkan dengan flokulasi (proses utama), yang berat
dengan pengendapan.
Gelembung udara yang sangat kecil (50-100 um) didispersikan didalam air
yang berisi partikel-partikal kecil dan menghasilkan gabungan atau
kumpulan partikel agregat atau floc yang ringan akibat ikut bergabungnya
gelembung udara pada kumpulan partikel.
Kecepatan agregat naik dapat mencapai 7-15 mh" pada 20 °C.
Gelembung ditimbulkan dengan mendaur-ulang 20-50% air yang
dijernihkan dengan flotasi pada 4-6 bar. Udara tekan dilarutkan dalam air
daur ulang ini dalam tabung bertekanan dan kemudian diekspansi kembali
dalam bak flotasi ('flotation cell') dengan tekanan balik 0.2-0.4 bar.
Konsentrasi lumpur yang mengapung 50-100 g.L "\ sekitar 0.15-0.30%
volume air yang diolah dengan koagulan anorganik.
Dengan koagulan organik dapat dicapai padatan dalam lumpur 80-200 g.L .
Padatan terapung ('scum') dikeluarkan dari tangki dengan penyerokan
Gambar alat secara skematis:
Influen
Koagulan
V
Scum
Ekspansi
*
Lumpur
berat
Udara tekan
A
V V
Efluen
A-
j Tabung tekan
pemenuh
441
Page 11
Prosiding Seminar Tantangan Penelitian Kimia
LAMPIRAN 2 : KARAKTERISTIK 'SEQUENCING BATCH
REACTOR' (SBR)
Tangki pengolah limbah yang dioperasikan dengan urutan tahap perlakuan
tertentu. Setiap tahapan perlakuan memiliki maksud tersendiri.
Keunggulan utama teknik im" adalah mampu menghilangkan nitrogen dan
pospor dari air limbah dengan cara pengoperasian yang mudah dan
fleksibel. Penghilangan nitrogen berlangsung malalui mekanisme proses
nitrifikasi dan denitrifikasi.
Konfigurasi peralatan utamanya adalah bak atau tangki yang umumnya
terbuat dari beton dengan perlengkapan aerator, pengaduk, pompa,
pengeluaran air dengan pelampung dan pengendali. Pengendali disini
berfungsi untuk mengatur urutan dan waktu tahapan perlakuan.
Pengoperasiannya dilaksanakan dsengan urutan" dan tahapan tertentu
dengan maksud atau tujuan spesifik untuk setiap tahapnya.
Waktu tinggal hidrolik untuk air limbah industri bervariasi, bergantung
pada konsentrasi air limbah.
Siklus Operasi SBR [EPA]...SOLUSINYA GUNAKAN BETAfresh......

Kamis, 01 April 2010

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU
BETA Fresh
(PEMBASMI SEGALA JENIS BAU)

BETA Fresh adalah salah satu terobosan baru dibidang industri,karena BETA Fresh mampu membasmi segala jenis bau dengan cara murah,mudah,cepat,efisien,efektf dan yang paling penting ecofriendly (akrab lingkungan)-tidak toxid beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada manusia dan lingkungan.

BETA Fresh adalah cairan putih bening tanpa warna,tidak mengandung bahan pelarut organik/kimia yang mudah menguap,terbakar/meledak.Sehngga tetap aman bila disimpan dalam suhu tinggi.Produk ini tahan disimpan lama dengan masa kadaluarsa 1 tahun.

BETA Fresh efektif membasmi bau DALAM RUANGAN dan LUAR RUANGAN serta LINGKUNGAN (Termasuk limbah Industri berat/ringan).Bau akan hilang 3 detik sejak BETA Fresh disemprot pada sasaran/objek penyebab bau atau lingkungan sekitar.Namun akan lebih efektif kalau di semprot langsung pada sumber bau.

Sumber bau dalam rumah seperti WC/Kakus.ruang tamu,ruang tidur,dapur serta lemari dan bahkan sepatu dapat di basmi baunya dengan semprotan BETA Fresh.
Selokan,limbah organik/non organik, ruang pabrik yang bau apek/bau bahan kimia,dan bahkan sampai di pertambangan minyak yang seringkali memproduksi bau sulphur dan metan mampu di basmi.

Prinsip kerja BETA Fresh berbeda dengan produk penyegar lain yang MENGALAHKAN/MEMBASMI BAU dengan cara MENYEMPROTKAN AROMA tertentu. BETA Fresh adalah larutan tidak berbau tang mampu mengikat partikel penyebab bau menjadi KOMPLEKS PARTIKEL yang akahirnya akan menyerab dan mematikan fungsi partikel ringan di udara. Persenyawaan BETA Fresh dengan partikel halus aroma busuk secara otomatis pula akan meningkatkan potensi/kandungan OKSIGEN (02) di udara. Rfek lanjut dari semprotan akan menyebabkan udara menjadi segar kembali,dan manusia akan mudah bernafas secara sehat.Oksigen sangat penting guna menjamin berlangsungnya metabolisme dan pertumbuhan jaringan sel-sel hidup manusia seperti jaringan sel otak,jantung dll. BETA Fresh efektif di gunakan DALAM RUANG MOBIL selama perjalanan guna menciptakan iklim mikro dan kandungan oksigen dalam ruang mobil selama perjalanan.Seringkali dalam perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama SOPIR NGANTUK dan LELAH serta KONSENTRASI menurun akibat kandngan OKSIGEN dalam darah menurun drastis.BETA Fresh secara tidak langsung akan mencegah anda dari kemungkinan kecelakaan di jalanan,berikut efisiensi penggunaan AC yang padadasarnya memberikan efek/dampak buruk bagi kesehatan manusia/pengendara dan penumpang/keluarga anda.

BETA Fresh ,dapat diperoleh melalui agen-agen terdekat atau anda dapat menjadi marketer produk ini aetelah mendaftar/mengajukan pada kami.Selanjutnya anda akan kami wawancara perihal potensi pasar dan rencana market yang akan anda capai.

BETA FRESH tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Tersedia ukuran 200 ml (botol Spray, 500 ml, 1000 ml dan ukuran 5 liter isi ulang refill.

NOMOR KONTAK :081220222962
Diposkan oleh M AX UMBU di 22:21

Selasa, 30 Maret 2010

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU
BETA Fresh
(PEMBASMI SEGALA JENIS BAU)

BETA Fresh adalah salah satu terobosan baru dibidang industri,karena BETA Fresh mampu membasmi segala jenis bau dengan cara murah,mudah,cepat,efisien,efektf dan yang paling penting ecofriendly (akrab lingkungan)-tidak toxid beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada manusia dan lingkungan.

BETA Fresh adalah cairan putih bening tanpa warna,tidak mengandung bahan pelarut organik/kimia yang mudah menguap,terbakar/meledak.Sehngga tetap aman bila disimpan dalam suhu tinggi.Produk ini tahan disimpan lama dengan masa kadaluarsa 1 tahun.

BETA Fresh efektif membasmi bau DALAM RUANGAN dan LUAR RUANGAN serta LINGKUNGAN (Termasuk limbah Industri berat/ringan).Bau akan hilang 3 detik sejak BETA Fresh disemprot pada sasaran/objek penyebab bau atau lingkungan sekitar.Namun akan lebih efektif kalau di semprot langsung pada sumber bau.

Sumber bau dalam rumah seperti WC/Kakus.ruang tamu,ruang tidur,dapur serta lemari dan bahkan sepatu dapat di basmi baunya dengan semprotan BETA Fresh.
Selokan,limbah organik/non organik, ruang pabrik yang bau apek/bau bahan kimia,dan bahkan sampai di pertambangan minyak yang seringkali memproduksi bau sulphur dan metan mampu di basmi.

Prinsip kerja BETA Fresh berbeda dengan produk penyegar lain yang MENGALAHKAN/MEMBASMI BAU dengan cara MENYEMPROTKAN AROMA tertentu. BETA Fresh adalah larutan tidak berbau tang mampu mengikat partikel penyebab bau menjadi KOMPLEKS PARTIKEL yang akahirnya akan menyerab dan mematikan fungsi partikel ringan di udara. Persenyawaan BETA Fresh dengan partikel halus aroma busuk secara otomatis pula akan meningkatkan potensi/kandungan OKSIGEN (02) di udara. Rfek lanjut dari semprotan akan menyebabkan udara menjadi segar kembali,dan manusia akan mudah bernafas secara sehat.Oksigen sangat penting guna menjamin berlangsungnya metabolisme dan pertumbuhan jaringan sel-sel hidup manusia seperti jaringan sel otak,jantung dll. BETA Fresh efektif di gunakan DALAM RUANG MOBIL selama perjalanan guna menciptakan iklim mikro dan kandungan oksigen dalam ruang mobil selama perjalanan.Seringkali dalam perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama SOPIR NGANTUK dan LELAH serta KONSENTRASI menurun akibat kandngan OKSIGEN dalam darah menurun drastis.BETA Fresh secara tidak langsung akan mencegah anda dari kemungkinan kecelakaan di jalanan,berikut efisiensi penggunaan AC yang padadasarnya memberikan efek/dampak buruk bagi kesehatan manusia/pengendara dan penumpang/keluarga anda.

BETA Fresh ,dapat diperoleh melalui agen-agen terdekat atau anda dapat menjadi marketer produk ini aetelah mendaftar/mengajukan pada kami.Selanjutnya anda akan kami wawancara perihal potensi pasar dan rencana market yang akan anda capai.

BETA FRESH tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Tersedia ukuran 200 ml (botol Spray, 500 ml, 1000 ml dan ukuran 5 liter isi ulang refill.

NOMOR KONTAK :081220222962

Pencemaran Limbah Gas

Pencemaran Limbah Gas
January 6th, 2010

Pencemaran Limbah Gas

Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada sel susunan saraf.

Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.

Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun dad anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang mengandung Fe2O3.

Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan mengandung debu yaitu pada manusia yang ada di sekitarnya bekerja atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu tergantung pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu sendiri dan lain-lain.

Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabut/uap air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun-daunan ataupun berada di atas atap rumah.

Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan menimbulkan:
1.Ransangan saluran pernafasan
2.Kematian karena bersifat racun
3.Alergi
4.Fibrosis
5.Penyakit demam

Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar berakibat:
1.Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2.Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3.Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4.Merusak susunan darah: benzena
Untuk menghindari dampak yang diakibatk’an limbah melalui udara selain menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas.

Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena zat tersebut. Di samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada umumnya 8 jam sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya.

Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek yang berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara manusia dengan manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.


SOLUSIONYA HANYA SATU:.....Pakai BETA Fresh...3-5 detik BAU Blasss

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU
BETA Fresh
(PEMBASMI SEGALA JENIS BAU)

BETA Fresh adalah salah satu terobosan baru dibidang industri,karena BETA Fresh mampu membasmi segala jenis bau dengan cara murah,mudah,cepat,efisien,efektf dan yang paling penting ecofriendly (akrab lingkungan)-tidak toxid beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada manusia dan lingkungan.

BETA Fresh adalah cairan putih bening tanpa warna,tidak mengandung bahan pelarut organik/kimia yang mudah menguap,terbakar/meledak.Sehngga tetap aman bila disimpan dalam suhu tinggi.Produk ini tahan disimpan lama dengan masa kadaluarsa 1 tahun.

BETA Fresh efektif membasmi bau DALAM RUANGAN dan LUAR RUANGAN serta LINGKUNGAN (Termasuk limbah Industri berat/ringan).Bau akan hilang 3 detik sejak BETA Fresh disemprot pada sasaran/objek penyebab bau atau lingkungan sekitar.Namun akan lebih efektif kalau di semprot langsung pada sumber bau.

Sumber bau dalam rumah seperti WC/Kakus.ruang tamu,ruang tidur,dapur serta lemari dan bahkan sepatu dapat di basmi baunya dengan semprotan BETA Fresh.
Selokan,limbah organik/non organik, ruang pabrik yang bau apek/bau bahan kimia,dan bahkan sampai di pertambangan minyak yang seringkali memproduksi bau sulphur dan metan mampu di basmi.

Prinsip kerja BETA Fresh berbeda dengan produk penyegar lain yang MENGALAHKAN/MEMBASMI BAU dengan cara MENYEMPROTKAN AROMA tertentu. BETA Fresh adalah larutan tidak berbau tang mampu mengikat partikel penyebab bau menjadi KOMPLEKS PARTIKEL yang akahirnya akan menyerab dan mematikan fungsi partikel ringan di udara. Persenyawaan BETA Fresh dengan partikel halus aroma busuk secara otomatis pula akan meningkatkan potensi/kandungan OKSIGEN (02) di udara. Rfek lanjut dari semprotan akan menyebabkan udara menjadi segar kembali,dan manusia akan mudah bernafas secara sehat.Oksigen sangat penting guna menjamin berlangsungnya metabolisme dan pertumbuhan jaringan sel-sel hidup manusia seperti jaringan sel otak,jantung dll. BETA Fresh efektif di gunakan DALAM RUANG MOBIL selama perjalanan guna menciptakan iklim mikro dan kandungan oksigen dalam ruang mobil selama perjalanan.Seringkali dalam perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama SOPIR NGANTUK dan LELAH serta KONSENTRASI menurun akibat kandngan OKSIGEN dalam darah menurun drastis.BETA Fresh secara tidak langsung akan mencegah anda dari kemungkinan kecelakaan di jalanan,berikut efisiensi penggunaan AC yang padadasarnya memberikan efek/dampak buruk bagi kesehatan manusia/pengendara dan penumpang/keluarga anda.

BETA Fresh ,dapat diperoleh melalui agen-agen terdekat atau anda dapat menjadi marketer produk ini aetelah mendaftar/mengajukan pada kami.Selanjutnya anda akan kami wawancara perihal potensi pasar dan rencana market yang akan anda capai.

BETA FRESH tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Tersedia ukuran 200 ml (botol Spray, 500 ml, 1000 ml dan ukuran 5 liter isi ulang refill.

NOMOR KONTAK :081220222962

LIMBAH TAHU...dan PENCEMARAN BAU

Penerapan Prinsip Waste To Product Dalam Pengelolaan Limbah Pabrik Tahu

Filed Under Tek. Pengelolaan Limbah

Perkembangan industri dewasa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia. Di lain pihak hal tersebut juga memberi dampak pada lingkungan akibat buangan industri maupun eksploitasi sumber daya yang semakin intensif dalam pengembangan industri. Lebih lanjut dinyatakan harus ada transformasi kerangka kontekstual dalam pengelolaan industri, yakni keyakinan bahwa operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem lokal hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energi dalam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi.

Berdasarkan hal di atas pengembangan industri harus diimbangi dengan upaya pengelolaan lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut disertai dengan kegiatan penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan industri untuk mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industri tersebut.

Pengelolaan limbah dalam industri pembuatan tahu merupakan salah satu dari contoh teknik pengelolaan limbah secara Waste to Product yaitu menggunakan kembali limbah hasil pabrik tahu sebagai bahan baku produk baru yang memiliki nilai tambah. Diagram skematik dari sistem waste to product dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Limbah merupakan zat sisa atau bahan yang dihasilkan dari proses pembuatan produk dari suatu industri yang kurang memiliki nilai guna. Limbah biasanya dibuang begitu saja, tanpa dipikir lagi bahwa limbah tersebut mencemari lingkungan atau tidak bahkan sebagian besar dari mereka tidak berpikiran bahwa limbah tersebut berguna jika diolah lagi untuk dijadikan sebuah produk baru. Contoh limbah yang sering kita jumpai adalah limbah industri tahu.

Gambar 1. Limbah Cair Pabrik Tahu

Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3000 – 5000 Liter. Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu. Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.

Dalam proses pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat atau yang sering kita sebut ampas tahu dapat diolah kembali menjadi oncom atau dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, seperti ayam, bebek, sapi, kambing dan sebagainya.

Gambar 3. Ampas Tahu

Gambar 4. Oncom

Gambar 5. Pakan Ampas Tahu

Pengolahan limbah yang berwujud zat cair biasanya melalui berbagai proses di antaranya, limbah cair yang dihasilkan akan ditampung didalam dua septictank, septictank yang berukuran lebih besar daripada septictank yang satunya. Kemudian disalurkan ke sebuah drum besar yang ditanam di dalam tanah, setelah air terkumpul akan keluar dengan sendirinya dan limbah yang lain akan mengendap yang kemudian akan dibuang langsung ke lingkungan dengan meninggalkan bau busuk. Sedangkan air yang keluar dari drum akan ditampung lagi di penampungan seperti kolam kecil yang nantinya akan menghasilkan endapan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan berupa air yang dibuang langsung ke sungai tanpa dengan bahaya yang cukup besar.

Gambar 7. Pupuk Dari Limbah Cair Pabrik Tahu

Limbah industri tahu yang berupa cair dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan bio-gas. Bio-gas sendiri adalah gas pembusukan bahan organik oleh bakteri dalam kondisi anaerob. Gas bio tersebut campuran dari berbagai gas antara lain: CH4 (54-70%), CO2(27-45%), O2(1-4%), N2(0,5-3%), CO(1%) dan H2S. Campuran gas ini mudah terbakar bila kandungan CH4 (Methana) melebihi 50%. Air limbah industri tahu ini mempunyai kandungan Methana (CH4) lebih dari 50% sehingga sangat memungkinkan untuk bahan sumber energi gas Bio-gas. Untuk daerah tropis seperti Indonesia, Kontruksi fixed Domed Digester (Digester Permanen). Digester permanen bahannya dari pasangan batu bata, pasangan batu kali, atau beton dengan ruangan penyimpanan gas di atasnya. Digester ruangan gasnya sudah tetap sehingga bila produksi gasnya lebih akan terbuang keluar melalui lubang pengeluaran. Saat tekanan gas tinggi maka slurry akan terdorong ke bak pelimpahan selanjutnya akan meluap keluar melalui lubang pengeluaran secara otomatis dan mengalir ke bak an aerobic sistem. Bila gas digunakan maka tekanan akan berkurang dan slurry masuk kembali ke digester. Digester permanen ini pembangunannya harus teliti karena bila terjadi salah membangunnya atau tidak hati-hati misalnya sampai terjadi lubang sebesar jarum berarti digester tersebut bocor. Berikut ini adalah proses terjadinya gas bio, setelah pembangunan selesai, air limbah tahu dimasukkan ke dalam digester. Pengisian ini hingga penuh melimpah ke dasar bak pelimpahan. Kemudian tutup digester dipasang dengan tanah liat sebagai sealnya dan diatasnya diisi dengan air hingga penuh. Air limbah terus dimasukkan. Pada kondisi anaerob, maka bakteri akan menguraikan bahan organik yang mengandung protein, lemak suhu antara 150C-350C, suhu optimal antara 320C-350C,dan setelah ± 30 hari akan dihasilkan bio gas.

Bio gas sangat bermanfaat bagi alat kebutuhan rumah tangga/kebutuhan sehari-hari, misalnya sebagai bahan bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Sedangkan manfaat bagi lingkungan adalah dengan proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan) tingkat pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya dalam jangka waktu yang lebih lama lagi (Rudi Prasetyo, 2008).

Penanganan limbah tahu dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan tahu yang lebih baik dan sedikit menghasilkan limbah, dengan penerapan produksi bersih (cleaner production). Produksi Bersih (Cleaner Production) merupakan upaya penanganan pencemar secara preventif. Produksi Bersih didefinisikan sebagai: Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus-menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (Kebijakan Nasional Produksi Bersih, KLH 2003).

Kegiatan Produksi Bersih dimulai dari strategi 5R yaitu berpikir ulang (re-think) untuk pencegahan (elimination) pengurangan (reduce), pakai ulang (reuse), daur ulang (recycle) dan pungut ulang (recovery) limbah. Dengan demikian maka pendekatan Produksi Bersih akan meningkatkan efisiensi produksi dan jasa, mengurangi timbulan limbah, mengurangi biaya produksi atau biaya operasi, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja

Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi sebuah tatanan yang memiliki keterkaitan antara proses satu dengan lainnya. Pengelohan Limbah terpadu saat ini cenderung mengarah pada sebuah pengolahan yang bisa menghasilkan sebuah benefit finansial yang menguntungkan untuk semua pihak. Prinsip terpadu dalam pengolahan limbah diterapkan dalam sebuah siklus ekologi industri. Konsep ini berawal dari sistem biologi yang dikenal dengan sebuah ekosistem yang didalamnya terdapat sebuah rantai makanan bagi spesies yang ada di dalamnya.

Upaya penerapan produksi bersih (cleaner production) dengan cara penataan proses produksi yang baik dari mulai tempat proses pencucian, penempatan peralatan yang tepat, penggunaan air yang bersih sehingga limbah padat maupun limbah cair berkurang merupakan salah satu dari upaya pengelolaan limbah yang mengacu pada prinsip 3R yaitu Reduce (upaya pengurangan). Selain itu, upaya Reduce yang lainnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroalga dapat mengatasi limbah pabrik tahu. Teknologi pembiakan Chlorella sp. dapat dikembangkan sehingga secara terus-menerus dapat mengubah limbah cair tahu menjadi biomassa. Dengan memanfaatkan mikroalga Chlorella sp. Ini dapat juga menurunkan nilai kandungan BOD dan COD dari limbah cair pabrik tahu yang dihasilkan.

(http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0008/02/IPTEK/mikr10.htm)

Upaya Reuse (penggunaan kembali) dapat dilakukan dengan memanfaatkan limbah padat ampas tahu sebagai pakan ternak. Keberadaan ampas tahu di tanah air cukup melimpah, murah dan mudah didapat. Produk sampingan pabrik tahu ini apabila telah mengalami fermentasi dapat meningkatkan kualitas pakan dan memacu pertumbuhan ayam pedaging. Produk sampingan pabrik ampas tahu ini telah digunakan sebagai pakan babi, sapi bahkan ayam pedaging. Namun karena kandungan air dan serat kasarnya yang tinggi, maka penggunaannya menjadi terbatas dan belum memberikan hasil yang baik. Guna mengatasi tingginya kadar air dan serat kasar pada ampas tahu maka dilakukan fermentasi. Fakta menunjukkan bahwa penggunaan ampas tahu sebagai pakan ternak ini menunjukkan pertumbuhan yang positif pada ternak.

Reclye (mendaur ulang kembali) adalah upaya yang ketiga yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah yang mengacu pada prinsip 3R. Upaya- upaya yang dapat dilakukan adalah mendaur ulang ampas tahu ini menjadi kecap ampas tahu, oncom, pupuk cair, dan bahan bakar biogas. Limbah cair pembuatan tahu bisa disulap menjadi pupuk organik cair yang kaya manfaat. Selain harganya murah hasil pertaniannya juga bisa lebih baik. Sebagai pengganti pupuk urea, pupuk cair dari limbah tahu sangat dibutuhkan tanaman.

Jika ditinjau dari segi ekonomi dan penggunaan energi, pemanfaatan limbah pabrik pembuatan tahu ini dapat memberikan keuntungan yang cukup banyak. Bio gas sangat bermanfaat dalam berbagai hal seperti sebagai bahan bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Dan secara tidak langsung bio gas berperan dalam penghematan sumber energi yang ada di bumi ini. Walaupun harga pembuatan IPAL biogas cukup mahal tetapi dengan keutungan yang diperoleh secara terus – menerus dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemanfaatan biogas ini karena harga bahan bakar minyak sekarang ini semakin meningkat. Pemanfaatan limbah cair tahu sebagai pupuk juga dapat memberikan keutungan bagi para penggunanya karena selain mengurangi penggunaan pupuk kimia (urea), hal ini juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi para produsen pupuk cair dari limbah tahu tersebut. Harga pupuk cair dari limbah tahu ini biasanya dijual Rp 4.000 per liter.

Pemanfaatan ampas tahu sebagai kecap ampas tahu, pakan ternak, dan oncom juga dapat menghasilkan pendapatan bagi para produsennya. Karena dengan teknologi yang sederhana, hal tersebut dapat dilakukan oleh semua orang. Dari segi biaya yang diperlukan untuk pengelolaan limbah tahu ini tidak memerlukan biaya yang besar, karena biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja sudah tersedia dan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Sedangkan biaya tak langsung seperti biaya overhead tidak terlalu besar.

Produksi bersih merangkum semua konsep pencegahan. Konsep pencegahan yang paling awal yaitu minimisasi limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution prevention) dan pengurangan pemakaian bahan beracun yang dihasilkan oleh industri tahu yang kesemuanya terfokus pada kata kunci dampak lingkungan, limbah berbahaya, bahan-bahan beracun dan pencemaran. Konsep pencegahan yang baru yaitu berdasarkan sasaran pada pengurangan dampak lingkungan melalui siklus daur hidup produk (life cycle analysis), dengan fokus pada desain produk ramah lingkungan (design for environment) atau pada pendekatan baru berdasarkan nilai tambah yaitu eco-efficiency. Eco-efficiency dan Produksi Bersih merupakan konsep yang saling melengkapi. Eco-efficiency lebih ditujukan pada strategi bisnis efisien yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sedangkan Produksi Bersih pada sisi operasional atau produksi dengan pencegahan dan pengurangan timbulan limbah yang berdampak positif pada peningkatan efisiensi dan produktivitas.

(http://purwanto.vibet.org/cleanerproduction.html)

Dengan pengelolaan yang baik dari segala sesuatu yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu ini, otomatis akan memberikan nilai tambah bagi produk tersebut dan lebih ramah lingkungan. Selain itu, pengelolaan secara waste to product ini dapat mengefisiensikan biaya yang harus dikeluarkan, materi yang digunakan, dan energi untuk membuat produk baru dari bahan baku limbah.

—————— ***** —————–


Comments

3 Responses to “Penerapan Prinsip Waste To Product Dalam Pengelolaan Limbah Pabrik Tahu”

1. Blog Nama Level-Level Domain – AGunawaniKA.com - Sharing Seputar Internet | Coverku | Produk Online on January 3rd, 2009 00:21

[...] maka label tersebut diberi nama subdomain. Contohnya, untuk nama domain “onbuk.com”, “onbuk” adalah subdomain bagi label “.com”, “agunawanika” adalah subdomain dari label”.com” [...]
2. yusuf on December 10th, 2009 21:41

sebaiknya juga menampilkan gambar desain alat IPAL sederhana yang dapat diterapkan oleh pengusaha tahu/tempe, jika industrinya ada bebrapa maka dapat dibuat Ipal komunal, jika sendiri2 maka harus di buat oleh si pengusaha, nah… umumnya pengusaha tahu ini kategori pengusaha kecil dan minim pengetahuan teknis lingkungan serta keuntungan selalu menjadi pertimbangan utama, untuk itu mereka butuh Ipal sederhana …
3. Boy Macklin on December 10th, 2009 21:52

@ Mas Yusuf, Memang betul mas, tapi sebenarnya pengelolaan limbah tahu bersama sedang ada penelitiannya. Karena berkaitan dengan masalah biaya yang mas yusus jelaskan. Memang tidak semua pengusaha tahu bisa membiayai IPAL. Satu2nya cara harus dicari jalan keluar bagaimana jika pengusaha tahu dengan mengolah limbah harus bisa mendatangkan profit. Insyaallah akan kami tampilkan desain alat IPAL. trims telah berkunjung disini…

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU

BETA Fresh...PEMBASMI SEGALA JENIS BAU
BETA Fresh
(PEMBASMI SEGALA JENIS BAU)

BETA Fresh adalah salah satu terobosan baru dibidang industri,karena BETA Fresh mampu membasmi segala jenis bau dengan cara murah,mudah,cepat,efisien,efektf dan yang paling penting ecofriendly (akrab lingkungan)-tidak toxid beracun dan tidak menyebabkan iritasi pada manusia dan lingkungan.

BETA Fresh adalah cairan putih bening tanpa warna,tidak mengandung bahan pelarut organik/kimia yang mudah menguap,terbakar/meledak.Sehngga tetap aman bila disimpan dalam suhu tinggi.Produk ini tahan disimpan lama dengan masa kadaluarsa 1 tahun.

BETA Fresh efektif membasmi bau DALAM RUANGAN dan LUAR RUANGAN serta LINGKUNGAN (Termasuk limbah Industri berat/ringan).Bau akan hilang 3 detik sejak BETA Fresh disemprot pada sasaran/objek penyebab bau atau lingkungan sekitar.Namun akan lebih efektif kalau di semprot langsung pada sumber bau.

Sumber bau dalam rumah seperti WC/Kakus.ruang tamu,ruang tidur,dapur serta lemari dan bahkan sepatu dapat di basmi baunya dengan semprotan BETA Fresh.
Selokan,limbah organik/non organik, ruang pabrik yang bau apek/bau bahan kimia,dan bahkan sampai di pertambangan minyak yang seringkali memproduksi bau sulphur dan metan mampu di basmi.

Prinsip kerja BETA Fresh berbeda dengan produk penyegar lain yang MENGALAHKAN/MEMBASMI BAU dengan cara MENYEMPROTKAN AROMA tertentu. BETA Fresh adalah larutan tidak berbau tang mampu mengikat partikel penyebab bau menjadi KOMPLEKS PARTIKEL yang akahirnya akan menyerab dan mematikan fungsi partikel ringan di udara. Persenyawaan BETA Fresh dengan partikel halus aroma busuk secara otomatis pula akan meningkatkan potensi/kandungan OKSIGEN (02) di udara. Rfek lanjut dari semprotan akan menyebabkan udara menjadi segar kembali,dan manusia akan mudah bernafas secara sehat.Oksigen sangat penting guna menjamin berlangsungnya metabolisme dan pertumbuhan jaringan sel-sel hidup manusia seperti jaringan sel otak,jantung dll. BETA Fresh efektif di gunakan DALAM RUANG MOBIL selama perjalanan guna menciptakan iklim mikro dan kandungan oksigen dalam ruang mobil selama perjalanan.Seringkali dalam perjalanan jauh dan dalam waktu yang lama SOPIR NGANTUK dan LELAH serta KONSENTRASI menurun akibat kandngan OKSIGEN dalam darah menurun drastis.BETA Fresh secara tidak langsung akan mencegah anda dari kemungkinan kecelakaan di jalanan,berikut efisiensi penggunaan AC yang padadasarnya memberikan efek/dampak buruk bagi kesehatan manusia/pengendara dan penumpang/keluarga anda.

BETA Fresh ,dapat diperoleh melalui agen-agen terdekat atau anda dapat menjadi marketer produk ini aetelah mendaftar/mengajukan pada kami.Selanjutnya anda akan kami wawancara perihal potensi pasar dan rencana market yang akan anda capai.

BETA FRESH tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Tersedia ukuran 200 ml (botol Spray, 500 ml, 1000 ml dan ukuran 5 liter isi ulang refill.

NOMOR KONTAK :081220222962

WARGA PEKALONGAN KELUHKAN PENCEMARAN LIMBAH PABRIK

WARGA PEKALONGAN KELUHKAN PENCEMARAN LIMBAH PABRIK

Monday, 03 August 2009 02:52

Warga Kelurahan Podosugih dan Jenggot, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya pencemaran limbah pabrik yang mengalir ke sungai karena telah menimbulkan bau tidak sedap dan air berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Pekalongan, 2/8 (Antara/FINROLL News) - Warga Kelurahan Podosugih dan Jenggot, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya pencemaran limbah pabrik yang mengalir ke sungai karena telah menimbulkan bau tidak sedap dan air berubah warna menjadi hitam kecoklatan.

Hal ini dikatakakan Lurah Podosugih, Purwanto, di Pekalongan, Minggu, sehubungan dengan pencemaran limbah di Kota Pekalongan yang kian memprihatinkan akibat banyak limbah industri batik dan tekstil yang dibuang langsung ke sungai Asem Binatur.

"Saat musim hujan, bau menyengat tidak begitu terasa. Namun memasuki musim kemarau, bau limbah tersebut telah meresahkan warga yang berada di sekitar aliran sungai," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap, Pemkot Pekalongan dapat mengupayakan agar air sungai itu berubah bening dan tidak menganggu lingkungan.

"Sebenarnya warga telah beberapa kali memprotes adanya pencemaran limbah ini, tetapi hingga kini tidak ada respon dari pemilik usaha sehingga bau limbah semakin tidak sedap," katanya.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih mengatakan, sebenarnya Pemkot Pekalongan telah melakukan sosialisasi kepada pengusaha batik dan industri agar membuang limbah ke sungai.

Namun, katanya, para pelaku usaha masih belum menyadari akan bahaya pencemaran lingkungan hidup.

Ia mengatakan, untuk mengatasi limbah tersebut, pemkot telah membangun instalasi pengolah air limbah (IPAL) di Kelurahan Jenggot dan merencanakan membangun IPAL lainnya di Kelurahan Kauman.

"Kami berharap dengan dibangunnya IPAL di Jenggot akan mengurangi pencemaran limbah di sungai mengingat data tampung limbah yang di dibuang ke IPAL itu terbatas," katanya.

C/Z003

* Add New
* RSS

Comments (0)
Write comment
Your Contact Details:
Name:
Email:
Comment:
Title:
Message:
Powered by !JoomlaComment 4.0 beta1
!joomlacomment 4.0 Copyright (C) 2009 Compojoom.com . All rights reserved."

Latest News

* Bank Sumut Kerja Sama Malaysia Eps
* Dprd: Rekanan Un Harus Bertanggung Jawab
* Kpp Palu Targetkan Penerimaan Pajak Rp627 Miliar
* Sepakbola - Meksiko Umumkan 17 Pemain Tim Piala Dunia ...
* Pakar: Perbaikan Lingkungan Bareng Pemberantasan Kemisk...
* Sepak Bola - Mourinho: Saya Tidak Bahagia Di Sepak Bola...
* Harga Kakao Kering Turun
* Pemerintah Tidak Terapkan Kebijakan Antisipatif Banjir ...

ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK TAHU DENGAN KAYU APU (Pistia stratiotes L.)

ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN DARI PENGOLAHAN
LIMBAH PABRIK TAHU DENGAN KAYU APU
(Pistia stratiotes L.)
ENVIRONMENTAL ANALYSIS FROM TOFU WASTE WATER
TREATMENT BY WATER LETTUCE (Pistia stratiotes L.)


Alia Damayanti1) Joni Hermana1) dan Ali Masduqi1)
1)Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS


Abstrak


Kayu apu (Pistia stratiotes L.) sebagai tumbuhan air memiliki potensi dalam menurunkan kadar pencemar air limbah,
yang memiliki kadar organik tinggi. Penelitian ini menggunakan air limbah pabrik tahu sebagai media kayu apu dengan
tujuan melakukan analisis resiko lingkungan. Berdasarkan hasil analisis kualitas lingkungan maka dapat disimpulkan
berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa komponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu pencemaran air
permukaan, limbah pabrik tahu Purnomo Surabaya memiliki resiko kecil, dengan komponen yang paling berpengaruh
adalah limbah cair menurut analisis semi kuantitatif serta pengaruh limbah secara keseluruhan terhadap manusia dan
lingkungan sekitar pabrik tidak signifikan.
Kata kunci : kayu apu, limbah tahu, NH4+, PO4
3-

Abstract
Water lettuce (Pistia stratiotes L.) as a water plantation, has a potency degrading polluted tofu waste water with a high
organic content. This research used tofu wastewater as the water lettuce media to conduct the enviromental risk
analysis. From the environmental analysis it is concluded that high risk component is surface water contaminant, low
risk component is obtained because this treatment system, the overall effect of the wastewater to the community and its
environment is considered not significant.
Keywords : water lettuce, tofu waste water, NH4+, PO43-



1. PENDAHULUAN
Perkembangan industri dewasa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia.
Di lain pihak hal tersebut juga member dampak pada lingkungan akibat buangan industry maupun eksploitasi sumber daya yang semakin intensif dalam pengembangan industri. Lebih lanjut
dinyatakan harus ada transformasi kerangka kontekstual dalam pengelolaan industri, yakni keyakinan
bahwa: operasi industri secara keseluruhan harus menjamin sistem lingkungan alam berfungsi
sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem local hingga biosfer. Efisiensi bahan dan energi dalam
pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat
ekonomi (Hambali, 2003). Berdasarkan hal di atas pengembangan industri harus dibarengi upaya pengelolaan lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut disertai dengan kegiatan penilaian terhadap
resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil
buangan industri untuk mendapatkan tingkat resiko
dan bahaya dari kegiatan industri tersebut.
2. METODOLOGI
Studi dilakukan dengan terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan data, dimana data diperoleh
dari hasil laporan pelaksanaan penelitian untuk kemudian dianalisis resiko lingkungannya. Data yang
diambil meliputi data pengolahan limbah, kualitas/ baku mutu limbah cair dan sungai tempat pembuangan
serta data-data lain yang berkaitan. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi yang ada dengan parameter lingkungan sehingga dapat diketahui tingkat resikonya. Suatu metode hirarki digunakan untuk suatu acuan/ matriks kualitatif. Di dalam matriks diperguna kan metode/cara hirarki tingkatan, dengan bentuk matriks ini, kemungkinan dirangking berdasarkan seberapa sering resiko akan terjadi dan besaran dirangking berdasarkan kuat dan hebatnya dampak yang terjadi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum melakukan identifikasi resiko lingkungan akibat aktifitas industri pengolahan kelapa sawit,
perlu terlebih dahulu diketahui rona lingkungan wilayah studi, yang meliputi rona fisik kimia, biologi,
serta sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Daerah pemukiman padat, tanah-tanah dibutuhkan
untuk perumahan, kebutuhan komersil dan untuk komersil dan untuk rekreasi, sehingga tidak ada lagi
daerah yang kosong yang dapat digunakan untuk Sanitary Landfill. Sebagian besar wilayah studi
merupakan pemukiman yang memiliki beberapa kelompok hutan kota. Tumbuhan yang umum ada
di hutan kota adalah yang dapat hidup baik di dataran rendah yaitu: akasia, sono, tembesu, bungur,
bambu, meranti, medang. Fauna yang umum ada di wilayah studi adalah fauna yang biasa diternakkan
oleh warga seperti sapi, kambing, kerbau, domba, ayam, dan itik. Selain itu di dalam air juga terdapat
ikan hias maupun ikan untuk konsumsi. Sebagian penduduk hidup dari perdagangan, industri, pariwisata,
dan pegawai negeri. Surabaya sebagai permukiman pantai adalah pintu keluar dan masuk bagi
hinterland yang subur dan kaya hasil bumi. Telah menjadikannya sebuah kota dagang. Lancarnya perdagangan di Surabaya juga didukung oleh sistem transportasi yang memadai, baik lewat
darat, laut maupun udara. Guna menjalin dan memperlancar hubungan darat dengan kota-kota lain di Pulau Jawa telah dibangun terminal bus terbesar di Asia Tenggara yaitu Purabaya (Bungurasih)
yang menghubungkan Surabaya dengan jalur selatan, dan terminal bus Tambak osowilangun untuk
jalur utara. Sedangkan untuk makin mendukung kelancaran arus lalu lintas darat yang menghubungkan
Surabaya dengan kota-kota sekitarnya, akan dibangun jalan layang di persimpangan jalan
kereta api di Sidoarjo dan Trosobo (Hasan, 2003). Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses
merendam kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu. Pada Tabel 1 dapat dilihat bagaimana
karakteristik pencemar yang berasal dari limbah pabrik tahu.


Tabel 1. Kandungan Pencemar Limbah Tahu





Nomor
Sampel COD (mg/l) BOD (mg/l) N-Total (mg/l) P-Total (mg/l) pH
1. 7250 5643 169,5 3,94 3,94
2. 6870 5395 153,4 4,28 4,28
3.

Rata-rata 7050 5389,5 161,5 81,6 4,11


Sumber limbah padat berasal dari penyaringan bubur kedelai berupa ampas tahu yang sudah melalui
pemerasan berkali-kali dengan menyiram air panas sampai tidak mengandung sari lagi.
Walaupun diperkirakan masih ada resiko dalam kegiatan pabrik tahu di lokasi studi, upaya-upaya
pengendalian dan minimalisir oleh pihak pabrik dilakukan melalui pengendalian dan pemanfaatan
kembali limbah. Pengelolaan limbah cair adalah menggunakan kolam pengolahan limbah dengan menggunakan kayu apu. Dalam pengolahan limbah ini digunakan air PDAM sebagai pengencer dengan perbandingan 1:6 yaitu 1 bagian limbah pabrik tahu dengan 6 bagian air PDAM.
Pemanfaatan limbah padat adalah sebagai makanan ternak. Pabrik tahu Purnomo Kalidami, Surabaya
memanfaatkan ampas limbah tahu untuk makanan babi di daerah Pegirian, Surabaya.
Dari uraian rona lingkungan yang dijelaskan dan penjelasan tentang proses pengelolaan limbah sebagaimana disebutkan di atas, dapat diidentifikasi dan diperkirakan resiko limbah pabrik tahu terhadap
komponen lingkungan seperti pada Tabel 2.



Tabel 2. Identifikasi Resiko
Komponen Lingkungan Pengaruh Limbah
Tata guna lahan (tanah) Ada
Kualitas udara Ada
Kebisingan Ada
Kualitas air Ada
Flora darat Ada
Flora air Ada
Fauna darat Ada
Fauna air Ada
Struktur kependudukan Ada
Pendidikan Tidak ada
Agama Tidak ada
Tingkat kesehatan masyarakat Ada
Tingkat pendapatan Ada
Estetika lingkungan Ada
Sikap, budaya, dan perilaku masyarakat Tidak ada
Prakiraan resiko terhadap tata guna lahan yang mungkin terjadi yaitu resiko berasal dari buangan
limbah terutama limbah cair yang mencemari air tanah dan air permukaan. Akibat pencemaran ter
sebut maka warga merasa tidak nyaman dan pindah dari lokasi sekitar pabrik, sehingga terjadi perubahan
tata guna lahan. Resiko yang muncul bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pencemaran yang terjadi tidak berdampak langsung terhadap masyarakat. Prakiraan resiko terhadap udara, yaitu resiko berasal
dari bau limbah tahu yang semakin lama semakin tidak sedap. Akibat pencemaran tersebut
warga khususnya pekerja pabrik merasa kurang nyaman akibat terhisapnya bau ke dalam pernafasan.
Jenis resiko yang muncul bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pencemaran gas yang timbul
jumlahnya kecil dan bukan merupakan gas yang berbahaya. Prakiraan resiko terhadap air tanah yaitu berasal dari pengolahan limbah cair, yang mungkin meresap dan masuk ke dalam air tanah. Resiko yang
mungkin timbul berupa timbulnya penyakit-penyakit yang diderita oleh masyarakat yang menggunakan
air tanah, seperti penyakit kulit, penyakit perut, dan lain-lain. Resiko yang muncul bersifat negatif.
Bobotnya sedang karena lokasi dekat dengan warga sehingga ada kemungkinannya mencemari
air sumur warga. Prakiraan resiko terhadap air permukaan yaitu berasal dari pengolahan limbah cair, yang dibuang ke sungai. Resiko yang timbul pada flora, fauna, dan manusia, yang memanfaatkan sungai. Resiko terbesar yang mungkin terjadi adalah matinya biota air, tumbuhan air, dan hewan air. Resiko yang
muncul bersifat negatif. Dari hasil pengujian maka effluen dari pengolahan Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya berada di atas Baku Mutu yang diijinkan Pemda Jawa Timur, seperti pada Tabel 3.





Tabel 3. Effluen Pengolahan Limbah Pabrik Tahu
Purnomo, Kalidami, Surabaya
Parameter Data Laboratorium
BOD 38
COD 149
NH4
+ 3,94
PO4
3- 2,5
pH 7,9
Prakiraan resiko terhadap flora darat berasal dari limbah cair yang berasal dari proses akhir pemisahan
jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemudian kemudian dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan
yang hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan
dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif. Tetapi
bobotnya kecil karena effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengenceran air sungai sehingga konsentrasi pencemar juga menurun. Prakiraan resiko terhadap flora air berasal dari limbah cair yang berasal dari proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemudian dibuang
ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya kemampuan tumbuhan dalam berfotosintesis sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut mati serta bersifat negatif. Bobotnya kecil karena effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengenceran air sungai sehingga konsentrasi pencemar juga menurun. Dengan demikian
kecil pengaruhnya terhadap flora air. Prakiraan resiko terhadap fauna darat berasal dari limbah cair yang berasal dari proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu yang telah diolah kemudian
dibuang ke sungai lalu dihisap oleh tumbuhan yang hidup di sekitar sungai. Berkurangnya flora darat mempengaruhi pula fauna yang ada. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya jumlah
fauna daratan, dan akibat berkurangnya flora darat mengurangi pula makanan bagi fauna darat serta
bersifat negatif. Bobotnya kecil karena pengaruh
limbah bagi kehidupan di darat tidak terlalu signifikan. Prakiraan resiko terhadap fauna air berasal dari
limbah cair yang berasal dari kolam pengolahan ke sungai. Resiko yang mungkin timbul berupa berkurangnya fauna di dalam air serta bersifat negatif. Bobotnya kecil karena effluen dari pabrik tahu telah mengalami pengolahan yang baik serta sehingga konsentrasi pencemar juga kecil. Dengan demikian kecil pengaruhnya terhadap fauna air. Prakiraan resiko terhadap tingkat kesehatan masyarakat
berasal dari limbah cair yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam air permukaan/ sungai, di mana masyarakat sekitar tinggal dan memanfaatkan sungai maupun air tanah (sumur). Resiko yang mungkin timbul berupa munculnya penyakit kulit, perut, dan sebagainya serta bersifat negatif. Bobotnya adalah sedang karena pemanfaatan sungai dipakai untuk menyiram tanaman oleh masyarakat di sekitar sungai. Sedangkan pemanfaatan sumur dipakai untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, bahkan sumber air untuk memasak. Prakiraan resiko terhadap estetika lingkungan berasal
dari limbah cair yang dari kolam pengolahan yang masuk ke dalam air permukaan/sungai, limbah
padat yang ditumpuk. Resiko yang mungkin terjadi berupa penurunan estetika lingkungan dan
bersifat negatif serta bobotnya kecil. Analisis Resiko Lingkungan merupakan kegiatan memperkirakan kemungkinan munculnya suatu resiko dari suatu kegiatan dan menentukan dampak
dari kegiatan/peristiwa tersebut. Dalam analisis ini akan digunakan tiga metode analisis yaitu analisis
kualitatif, analisis semi kuantitatif dan analisis lingkungan signifikan (Idris, 2003) Dengan metode analisis kualitatif ini akan dibuat matriks kombinasi antara nilai peluang resiko seperti Tabel 4 dan besarnya resiko pada Tabel 5 sehingga akan dihasilkan suatu nilai resiko tinggi, sedang
atau rendah seperti Tabel 6.






Tabel 4. Matriks Peluang Resiko
Resiko Level peluang Uraian
Perubahan tata guna lahan E Masyarakat menjual lahan karena menurunnya
kenyamanan lingkungan, peluang
tejadinya resiko ini adalah jarang.
Pencemaran udara D Pencemaran udara dapat terjadi karena
bau dari proses pengolahan limbah tahu,
peluang terjadinya kecil.
Pencemaran air tanah
B Pencemaran air tanah dari kolam pengolahan
limbah, karena muka air cukup dalam
maka peluangnya besar.
Pencemaran air
permukaan
B Pencemaran air permukaan berasal dari
air limbah yang dibuang ke sungai walaupun
sudah melalui proses pengolahan peluang
terjadinya besar.
Penurunan jumlah
flora darat (terestrial)
D Penurunan jumlah flora darat akibat bau
yang berasal dari pengolahan limbah tahu
kemungkinan terjadinya kecil.
Penurunan jumlah
flora air (aquatik)
C Jumlah flora air dapat menurun akibat
limbah yang masuk ke air permukaan,
dengan peluang terjadinya sedang.
Penurunan jumlah
fauna darat
D Penurunan jumlah fauna darat di sekitar
sungai akibat limbah yang dibuang kecil.
Penurunan jumlah
fauna air
C Penurunan jumlah fauna air di sekitar sungai
akibat limbah yang dibuang sedang.
Penurunan tingkat
kesehatan masyarakat
C Tingkat kesehatan masyarakat menurun
akibat pencemaran air sumur oleh buangan
limbah pabrik, peluangnya sedang.
Berkurangnya estetika
lingkungan
D Pencemaran air sungai dan tumpukan limbah
padat mengurangi estetika lingkungan,
dengan peluang kecil.

Keterangan:

A = Pasti terjadi
B = Kemungkinan besar
C = Kemungkinan sedang
D = Kemungkinan kecil
E = Jarang

Tabel 5. Matriks Besaran Resiko
Resiko Levelpeluang Uraian
Perubahan tata
guna lahan 2 Kecil karena mahalnya lahan yang ada di
Surabaya
Pencemaran udara 2 Kecil karena gas yang dihasilkan tidak berbahaya
dan jumlahnya sedikit sehingga dapat
dengan mudah diatasi.
Pencemaran air
tanah
3 Sedang karena mempengaruhi manusia
dan bila ini terjadi memerlukan prosedur
tertentu untuk penanganannya
Pencemaran air
permukaan
4 Besar karena mempengaruhi lingkungan
dan manusia di sekitar sungai namun dapat
diawasi melalui kerjasama yang baik antara
pabrik, pemerintah serta LSM.
Penurunan jumlah
flora darat (terestrial)
2 Kecil karena tidak terlalu dipengaruhi limbah
pabrik.
Penurunan jumlah
flora air (aquatik)
3 Sedang karena mempengaruhi populasi ikan
dan berdampak pada manusia dapat diatasi
dengan manajemen yang baik antara
pihak-pihak terkait.
Penurunan jumlah
fauna darat
2 Kecil karena tidak terlalu dipengaruhi limbah
pabrik.
Penurunan jumlah
fauna air
3 Sedang karena jumlah flora yang menurun.
Penurunan tingkat
kesehatan masyarakat
3 Sedang karena berhubungan dengan kesehatan
manusia.
Berkurangnya
estetika lingkungan
2 Resiko kecil yang berhubungan dengan estetika
lingkungan karena dapat diatasi dengan
manajemen pabrik yang baik.
Keterangan :
1 = Pengaruh tidak berarti
2 = Pengaruh kecil
3 = Pengaruhnya sedang
4 = Pengaruhnya besar
5 = Bencana
Tabel 6. Matriks Tingkat Resiko
Resiko Peluang Nilai Besaran Nilai Resiko
Perubahan tata guna lahan E 2 R
Pencemaran udara D 2 R
Pencemaran air tanah D 3 S
Pencemaran air permukaan B 4 T
Penurunan jumlah flora darat
(terestrial) D 2 R
Penurunan jumlah flora air
(aquatik) C 3 S
Penurunan jumlah fauna darat D 2 R
Penurunan jumlah fauna air C 3 S
Penurunan tingkat kesehatan
masyarakat C 3 S
Berkurangnya estetika
lingkungan D 2 R
Keterangan:
T = Tinggi
S = Sedang
R = Rendah
Analisis semi kuantitatif juga menggunakan matriks penilaian resiko yang menggabungkan unsur
frekuensi, besaran pengaruh, dan sensitifitas untuk mendapatkan tingkat resiko. Pada Tabel 7 menun
jukkan matrik frekuensi dan
Tabel 8 menunjukkan
matrik nilai besaran.



Tabel 7. Matriks Frekuensi
Resiko Frekuensi Uraian
Perubahan tata
guna lahan 1 Masyarakat menjual lahannya karena menurunnya
kenyamanan lingkungan, hal ini tidak
pernah terjadi.
Pencemaran
Udara 2 Frekuensi kejuadian pencemaran udara akibat
bau yang timbul dari tumpukan limbah padat
dan proses pengolahan limbah adalah kecil.
Pencemaran air
Tanah 2 Frekuensi pencemaran air tanah kecil sebagai
akibat dari kolam pengolahan limbah meresap
ke dalam tanah kecil.
Pencemaran air
permukaan
3 Kemungkinan terjadinya pencemaran air permukaan
medium, akibat buangan air dari kolam
pengolahan limbah dibuang ke sungai.
Penurunan jumlah
flora darat
(terestrial)
2 Penurunan jumlah flora darat di sekitar sungai
akibat menyerap buangan air limbah yang
dibuang ke sungai frekuensinya kecil,
Penurunan jumlah
flora air
(aquatik)
3 Penurunan jumlah flora air akibat limbah
yang masuk mempunyai frekuensi medium.
Penurunan jumlah
fauna darat
2 Penurunan jumlah fauna darat akibat tercemarnya
lingkungan dan berkurangnya makanan,
mempunyai frekuensi kecil.
Penurunan jumlah
fauna air
3 Jumlah fauna air yang menurun akibat pencemaran
dari berkurangnya flora air mempunyai
frekuensi medium.
Penurunan tingkat
kesehatan
masyarakat
2 Penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat
penggunaan air sumur untuk mandi, cuci,
dan memasak frekuensinya kecil.
Berkurangnya
estetika
lingkungan
2 Pencemaran air dan tumpukan limbah padat
mengurangi estetika, frekuensinya kecil.
Keterangan:
1 = ada kemungkinan tidak terjadi
2 = kecil
3 = medium
4 = sering
5 = sangat sering terjadi









Tabel 8. Matriks Nilai Besaran
Resiko Nilai besaran Uraian
Perubahan tata guna
Lahan 3 Pengaruhnya sedang kepada masyarakat,
karena jaraknya cukup dekat.
Pencemaran udara 2 Pengaruhnya kecil karena bukan gas
berbahaya dan jumlahnya sedikit.
Pencemaran air tanah 3 Pengaruhnya sedang karena mempengaruhi
kehidupan manusia.
Pencemaran air per--
mukaan
4 Pengaruhnya besar karena mempengaruhi
lingkungan.
Penurunan jumlah
flora darat (terestrial)
2 Pengaruhnya kecil karena tidak terlalu
dipengaruhi limbah pabrik.
Penurunan jumlah
flora air (aquatik)
3 Sedang karena mempengaruhi polulasi
ikan dan berdampak pada manusia.
Penurunan jumlah fauna
darat
2 Pengaruhnya kecil karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh limbah pabrik.
Penurunan jumlah fauna
air
4 Besar karena mempengaruhi manusia.
Penurunan tingkat kesehatan
masyarakat
4 Besar karena berhubungan dengan kehidupan
manusia.
Berkurangnya
estetika lingkungan
2 Pengaruhnya kecil terhadap estetika
lingkungan.
Keterangan :
1 = Resiko tidak ada
2 = Resiko dan pengaruhnya kecil
3 = Resiko sedang
4 = Resiko besar
5 = Resiko besar sekali
Tabel 9 menunjukkan matrik nilai sensitivitas dan
Tabel 10 menunjukkan nilai resiko yang mungkin
dapat terjadi.


Tabel 9. Matriks Nilai Sensitivitas
Resiko Nilai sensitivitas Uraian
Perubahan tata guna lahan 2 Menjadi perhatian dari kelompok
tertentu.
Pencemaran udara 2 Menjadi perhatian dari kelompok
tertentu.
Pencemaran air tanah 3 Menjadi perhatian dari masyarakat
lokal.
Pencemaran air permukaan
4 Menjadi perhatian dari pemerintah
lokal dan masyarakat lokal
Kota Surabaya.
Penurunan jumlah flora
darat (terestrial)
2 Menjadi perhatian dari kelompok
tertentu.
Penurunan jumlah flora
air (aquatik)
1 Tidak menjadi perhatian masyarakat.
Penurunan jumlah fauna
darat
2 Menjadi perhatian dari kelompok
tertentu.
Penurunan jumlah fauna
air
3 Menjadi perhatian masyarakat
lokal.
Penurunan tingkat kesehatan
masyarakat
3 Menjadi perhatian masyarakat
lokal.
Berkurangnya estetika
lingkungan


1 Tidak menjadi perhatian masyarakat.
Keterangan:
5 = Tidak menjadi internasional/dunia/media
4 = Menjadi perhatian nasional
3 = Menjadi perhatian regional/lokal
2 = Menjadi perhatian kelompok
1 = Tidak menjadi perhatian masyarakat


Tabel 10. Nilai Resiko


Resiko Frekuensi Pengaruh Sensitivitas Nilai resiko
(S2)
(F) (S1) (S2) R= Fs (S1+S2)


Perubahan tata guna 1 3 2 5
lahan

Pencemaran udara 2 2 2 8
Pencemaran air tanah 2 3 3 12
Pencemaran air permukaan 3 4 4 24
Penurunan jumlah flora
darat (terestrial) 2 2 2 8
Penurunan jumlah flora
air (aquatik) 3 3 1 12
Penurunan jumlah fauna
Darat 2 2 2 8
Penurunan jumlah fauna
Air 3 4 3 21
Penurunan tingkat kesehatan
Masyarakat 2 4 3 14
Berkurangnya estetika
Lingkungan 2 2 1 6
Total Resiko 1 1 8
Keterangan :
0 – 150 = Resiko rendah, pengelolaan dengan prosedur yang rutin.
151 – 300 = Resiko sedang, memerlukan perhatian manajemen
tingkat tinggi.
301 – 450 = Resiko tinggi, memerlukan penelitian dan manajemen
terperinci
Dengan demikian dapat disimpulkan limbah dari
Pabrik Tahu Purnomo, Kalidami, Surabaya memi liki resiko kecil. Tabel 11. menunjukkan analisis
dengan aspek lingkungan signifikan.





Tabel 11. Analisis Dengan Aspek Lingkungan
Signifikan
Resiko NILAI / A B C D E F G Resiko /(A* B* C* D* E* F* G)
Perubahan tata guna
Lahan 3 1 1 5 3 1 1 45
Pencemaran udara 1 3 3 8 3 1 1 216
Pencemaran air tanah 7 6 3 5 1 3 1 1890
Pencemaran air permukaan
7 5 3 3 7 1 3 6615
Penurunan jumlah
flora darat (terestrial)
2 3 3 3 2 3 1 324
Penurunan jumlah flora
air (aquatik)
4 2 1 5 5 7 1 1400
Penurunan jumlah fauna
darat
2 2 3 3 2 3 1 216
Penurunan jumlah fauna
air
4 2 1 5 5 4 2 1600
Penurunan tingkat kesehatan
masyarakat
3 4 3 5 3 1 3 1620
Berkurangnya estetika
lingkungan
3 3 3 5 3 3 1 1215
Keterangan
A = Luasan Dampak
B = Keseriusan Resiko
C = Peluang terjadinya resiko
D = Waktu pemaparan
E = Peraturan perundang-undangan
F = Metode Pengendalian
G = Persepsi/pandangan masyarakat
Menurut kriteria aspek lingkungan tidak signifikan bila hasil evaluasi menunjukkan nilai 1 – 196.000,
cukup signifikan bila 196.001 – 392.000 dan signifikan bila 392.001 – 588.245 (Razif, 2002).
Ternyata dari hasil evaluasi tidak ada aspek lingkungan signifikan, karena angka semuanya berada di bawah 196.000. Hanya satu komponen yaitu pencemaran air permukaan yang tinggi namun tidak
sampai 196.000.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kualitatif beberapa komponen resiko yang memiliki resiko tinggi yaitu
pencemaran air permukaan. Limbah pabrik tahu Purnomo, Surabaya memiliki resiko kecil, dengan

komponen yang paling berpengaruh adalah limbah cair. Pengaruh limbah secara keseluruhan terhadap
manusia dan lingkungan sekitar pabrik tidak signifikan. Hal ini karena adanya unit pengolahan limbah
sehingga limbah memiliki konsentrasi yang kecil.
4.2 Saran
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan tingkat resiko yang representatif perlu diadakan penelitian
lanjutan mengenai dampak limbah cair terhadap air permukaan. Penanganan limbah yang ada
perlu terus dilaksanakan dan ditingkatkan kemampuannya. Selain itu perlu adanya pengawasan yang
kontinyu terhadap buangan limbah. Perlu dipikirkan adanya lembaga pengawas/pengelola badan
sungai, dalam rangka mengantisipasi dampak negative pencemaran ke air permukaan akibat buangan
limbah pabrik di Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hambali. (2003). Analisis Resiko Lingkungan
(Studi Kasus Limbah Pabrik CPO PT Kresna Duta Agroindo Kabupaten Merangin,
Jambi). Program Pascasarjana, Program Studi Magister Teknik Lingkungan
ITS, Surabaya.
Idris, Y.Z. (2003). Analisa Resiko Limbah Industri
Tapioka di Sungai Tulang Bawang.
Program Pascasarjana. Program Studi Magister Teknik Lingkungan ITS,
Surabaya. Hasan, H. (2003).
Analisis Resiko Lingkungan
Effluen IPLT Keputih. Program Pascasarjana, Program Studi Magister Teknik
Lingkungan ITS, Surabaya.
Razif, M. (2002). Analisis Resiko Lingkungan:
Kumpulan Materi Kuliah. FTSP Jurusan
Teknik Lingkungan ITS, Surabaya.